untukmemenuhi kebutuhan fisik dan non fisik (Tjiptoherijanto,1997: 76). bahwa mustahil dapat meriah sukses di dalam kehidupan sesuai dengan nilai-nilai. dalam Sensus Penduduk Th.1961, batasan waktu bagi penentuan migran adalah 3. bulan, sementara itu dalam Sensus Penduduk Th.1971 dan 1980 batasan waktu Tenagakerja merupakan penduduk yang berada pada usia kerja. Berdasarkan undang - undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yg disebut menjadi energi kerja merupakan setiap orang yang bisa melakukan pekerjaan guna membuat barang dan jasa baik buat memenuhi kebutuhan sendiri juga rakyat. Bisa disimpulkan bahwa energi kerja bukan DalamPanduan Keluarga Sejahtera (1996: 10), kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam Panduan IDT (1993: 26) bahwa kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang Volume1 Nomor 2 (2020) Pages 44 - 52 Ecobankers : Journal of Economy and Banking Rumah Zakat memiliki program pemberdayaan untuk meningkatkan taraf ekonomi mustahiq berupa program senyum mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan d Pitirim A. Sorokin. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai: 1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan. ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya. 2) Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala 5dgnD. Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu dan waktu tertentu, sehingga kita mengenal istilah penduduk tetap penduduk yang berada dalam suatu wilayah dalam waktu lama dan penduduk tidak tetap penduduk yang berada dalam suatu wilayah untuk sementara waktu. Sedangkan Warga Negara Indonesia adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara Republik Indonesia, baik penduduk asli maupun keturunan asing yang telah disyahkan oleh undang-undang sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu kita sering menemukan istlah WNI pribumi penduduk asli Indonesia, WNI keturunan misalnya keturunan Tiong Hoa, Belanda, Amerika dan sebagainya, dan WNA. Pengertian Kualitas Penduduk Kualitas Penduduk Adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan layak. atau Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk Kualitas penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan Penduduk Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya. Tingkat Kesehatan Penduduk Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat pepatah mengatakan β€œmen sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tingkat Kesejahteraan Kenduduk Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan citacita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut Masalah Tingkat Pendidikan Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh 1 Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. 2 Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. 3 Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Usaha-usaha tersebut di antaranya Pencanangan wajib belajar 9 tahun. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. Mencanangkan gerakan orang tua asuh. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Masalah Kesehatan Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan 1 Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan. 2 Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 3 Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. 4 Gizi yang rendah. 5 Penyakit menular. 6 Lingkungan yang tidak sehat lingkungan kumuh. 7 Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal. Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, danlain-lain. Jumlah penduduk banyak. Besarnya angka ketergantungan. Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300. Masalah Kependudukan di Indonesia Jumlah Penduduk yang Besar Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Indonesia selain mempunyai wilayah yang luas, juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk ini adalah masalah yang serius bagi negara, sebagai contoh, pulau jawa yang luas nya hanya 7% dari luas Indonesia telah di huni sekitar 60% penduduk Indonesia, kondisi ini mengakibatkan berbagai dampak Persaingan Lapangan Pekerjaan Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yang sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapanganpekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia . Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai dan kondisi rumah yang sudah tak layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan pemukiman yang layak, nyatanya banyak juga masyarakat yang memilih tetap tinggal yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat tinggalnya dengan alasan sudah terbiasa dan warisan dari nenek moyang sehingga mereka enggan untuk meninggalkannya. Meningkatnya Jumlah Kemiskinan Akibat dari jumlah penduduk yang besar selanjutnya adalah meningkatnya jumlah kemiskinan. Meningkatnya jumlah kemiskinan ini di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri hal tersebut bukan tanpa alasan karena untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus yang mana untuk mendapatkan itu semua masyarakat membutuhkan sarana pendidikan , sedangkan di negeri kita ini sarana pendidikan masih belum dapat dirasakan semua rakyatnya karena faktor kemiskinan. Rendahnya Kesempatan Pendidikan Di negara kita ini memiliki tingkat kekahiran yang tinggi namun tidak didampingi dengan tingkat kematian, dengan demikian tentu semakin banyak fasilitas dan jumlah tenaga kerja guru yang diperlukan, namun sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedangkan migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk imigrasi, sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar emigrasi. Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi, yakni sekitar 1,98% per tahun. Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana ini pada tahun 2000 pertumbuhan penduduk telah menurun menjadi Β± 1,6 persen. Struktur penduduk Indonesia memberat pada penduduk usia muda, hal ini sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 – 14 tahun pada tahun 1980 mencapai 40,3 persen dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,2 persen. Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7 persen dan 34,2 persen. Persebaran Penduduk Tidak Merata Banyaknya masyarakat Indonesia yang bermigrasi ke kota-kota besar mengakibatkan terjadinya kepadatan di kota-kota besar. Namun fasilitas dan perekonomian di daerah perkotaan semakin meningkat. Sedangkan pada daerah yang ditinggalkan penduduknya tidak mengalami kemajuan sama sekali sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan daerah perkotaan dan pedesaan. Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap kilometer pada suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah sebagai berikut Faktor Fisiografis, meliputi keadaan fisik pulau tersebut, misal keadaan tanah, iklim dan cuaca. Faktor Biologis, meliputi keanekaragaman makhluk hidup yang ada. Faktor Kebudayaan dan Teknologi, meliputi kemajuan teknologi yang ada. Komposisi Pendudukan Yang Kurang Mengantungkan Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Di Indonesia jenis kelamin wanita lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini menyebabkan banyaknya penduduk usia muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi. Arus Urbanisasi Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Demikianlah artikel dari mengenai Kualitas Penduduk Definisi, Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Permasalahan, Dampak Beserta Masalahnya, semoga artikel ini bermanfat bagi anda semuanya. - Pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kelahiran, kematian, dan dengan sensus penduduk hingga Desember 2020 silam, jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri Kemendagri.Berdasarkan sensus tersebut, Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak seluruh dunia. Posisinya di bawah Amerika Serikat, India, dan Cina. Namun, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebenarnya melambat dalam beberapa dekade terakhir. Dilansir dari Antara, sepanjang 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia hanya sebesar 1,25 persen. Presentase ini menurun dari periode 1971-1980 yang sebanyak 2,31 persen. "Salah satu penyebab penurunan laju pertumbuhan penduduk adalah kebijakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk lewat Program Keluarga Berencana yang diluncurkan sejak 1980-an," kata kepala BPS Suhariyanto. Secara definitif, pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah penduduk. Faktor penyababnya adalah jumlah kelahiran natalitas, kematian mortalitas, serta perpindahan migrasi antara satu daerah ke daerah lain, sebagaimana dikutip dari uraian "Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia" yang diterbitkan Kemendikbud. Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua jenis pertumbuhan penduduk, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan non-alami. Penjelasannya adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir Sumber Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu kelahiran dan kematian penduduk. Pengukuran pertumbuhan penduduk alami ini dapat dilakukan dengan melihat selisih tingkat kelahiran dan kematian dalam satu tahun. Pertumbuhannya dinyatakan dalam bilangan perseribu. Rumusnya adalah sebagai berikut P = L – M Keterangan P = Pertumbuhan penduduk L = Lahir M = Mati Contohnya Jumlah penduduk di suatu kampung adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan kematian, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk alami di kampung jumlah bayi yang lahir 60, sementara penduduk yang meninggal dunia 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di kampung adalah 60-20 perseribu, atau 40 perseribu atau 4%.2. Pertumbuhan Penduduk Non-Alami Pertumbuhan penduduk non-alami terjadi karena proses imigrasi/emigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Pengukuran pertumbuhan penduduk non-alami dapat dilihat dari selisih penduduk yang melakukan imigrasi migrasi masuk dan emigrasi migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk non-alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungan penduduk non-alami dapat digunakan rumus sebagai berikut P = I – E Keterangan P = Pertumbuhan penduduk I = Imigrasi E = Emigrasi Contohnya Di suatu wilayah, penduduknya adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih jumlah imigrasi dan emigrasi, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk non-alami di wilayah jumlah penduduk yang melakukan imigrasi adalah 40, sedangkan penduduk yang emigrasi adalah 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di wilayah itu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.Baca juga Hubungan Mobilitas Penduduk dan Mudik & Dampak Positif-Negatifnya Apa itu Dinamika Penduduk, Unsur dan Faktor yang Memengaruhinya - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Nur Hidayah Perwitasari

taraf kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan utama disebut